23 research outputs found

    ASEAN-CHINA FREE TRADE AGREEMENT COMMENCEMENT: CHINA’S COMPETITIVE PRODUCTS A TRADING MENACE AND ECONOMIC STRUGGLE OF INDONESIA

    Get PDF
    Indonesia is initiating a beginning risky of immense competition trading challenge, ASEAN-China Free Trade Agreement has already taken into effect. China has more opportunity with competitive products flooding Indonesia’s market. The frail Indonesia’s market and economic condition would exert its efforts to compete with giant competitive china’s product. Some economical mist possibility conceals Indonesia’s capacity to compete with China. Some obstacles are hampering questionable Indonesia’s economical capacity to compete with China. The economic condition of Indonesia is having many weakneses as in production, monetary and banking, infrastructure, corruptions, and regional safety threat shadowing Indonesia’s uncertain trading success. Some economical and trading competitive policy should be executed by Indonesia’s Government to win trading competition with regional and worldly competitors.free trade agreement, competitive products, competition readiness, China, Indonesia

    BATIK INDUSTRY OF INDONESIA: THE RISE, FALL AND PROSPECTS

    Get PDF
    Batik clothes are a society national cultural heritage of Indonesia. In the last four decades has experienced profit, loss and legal intellectual property rights disputes in its business development. It has huge economic income contribution to economy development of Indonesia. The problem of lack of property rights to be implemented has made several losses of income and legal ownership. A better production technology combined together with high cultural philosophical value needs to be paid attention to maintain quality and its exclusivity. The government should be more serious to protect batik craft pattern designers in order ascertain legal ownership product and design through a formal laws confirmations. Batik needs a better and competitive business strategy to win future market globally.product, cultural heritage, income, property rights, technology, business strategy, competitiveness, globalization

    Analisa Pembebanan Transformator di PT.Henson Farma

    Get PDF
    Di dalam suatu pembebanan transformator diharapkan nilai pembebanannya tidak melebihi standard yang ditetapkan, yaitu 80%. Pada pembebanan transformator diharapkan nila pembebanannya di masing-masing fasa (S,R,dan T) seimbang. Bila terjadi ketidak seimbangan beban maka nilainya tidak boleh melebihi 2%. Akibat adanya ketidak seimbangan beban maka timbullah arus di penghantar netral. Arus yang terdapat pada  netral membuat terjadinya losses. Setelah melakukan analisis transformator di PT Henson Farma pada saat beban puncak persentase pembebanannya sebesar 60,2% (dibawah standard spln) dan nilai ketidak seimbangan beban yang pada beban puncak sebesar 0,33 %(dibawah standart spln). Namun di beberapa mdp nilai ketidakseimbangannya melebihi standard. Nilai Losses dipenghantar netral sebesar 1,4265 Kw dan terdapat derating trafo sebesar 2 kva atau 1,8 Kw

    Audit Kinerja Sistem Informasi Manajemen Pemeliharaan Unit Pembangkit Listrik Berbasis CobIT Domain

    Full text link
    Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Pemeliharaan Unit Pembangkit merupakan salah satu tool pendukung untuk memaksimalkan sistem dokumen manajemen perencanaan pemeliharaan unit pembangkit dimana review-review pemeliharaan yang telah lalu dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan untuk perencanaan pemeliharaan selanjutnya.Dalam rentang waktu beberapa tahun, tentu saja dimungkinkan terjadi penyesuaian-penyesuaian seiring terus bertambahnya umur dari unit pembangkit listrik dan arus perkembangan teknologi informasi maupun Perubahan kebijakan yang ada di PT PJB sebagai konsekuensi yang harus diterima.Dalam pembahasan ini pengukuran SI menggunakan acuan kerangka kerja CobIT dan hanya dibahas 1 domain dari 4 domain yang ada di CobIT, yaitu Monitor and Evaluate (ME).Kata Kunci—PT. PJB, CobIT, Monitor and Evaluate

    Mapping and selecting company’s competitive strategy

    Get PDF
    The main aim of this study is to identify the internal and external conditions a company faces as the basis for the selection of the appropriate strategies in accordance with the financial conditions of the company. The internal and the external conditions of the company have been obtained from primary and secondary data. Both provide information about the total condition of the company internally and externally. Three well known financial matrices have been used in this study namely the Internal Factor Evaluator (IFE), the External Factor Evaluator (EFE) and the Internal – External Matrix (IE). The IFE matrix analysis for the company used, as a case study in this article, has a total value of 2.446 while the EFE matrix has a value of 3.5275. The position of the firm in the IE matrix was in the second quadrant where the company grows and builds. This strategy is considered as the most appropriate for the company to face competition.peer-reviewe

    Strategic Buyer Satisfaction: a Problem of Communication, Commitment and Conflict Resolve

    Full text link
    This study had been referred to the results of research of Selnes (1996), Sumarto et al (2012), about antecendents and consequences of trust and satisfaction in buyer-seller relationships. Primary data and correlational method were incorporated. Commitment of the seller strongly associated with customer satisfaction, the better the commitment of the seller was increasing customer satisfaction. Communication seller strongly associated with satisfaction of the buyer, the better sellers communicate has increased customer satisfaction. Strong problem solving related to customer satisfaction, the better the settlement of the problem by sellers has increased customer satisfaction

    Audit Sistem Pencahayaan dan Sistem Pendingin Ruangan dalam Upaya Efisiensi Energi Listrik di Gedung Perkantoran PT. Varia Usaha Beton Plant Tambakoso Waru

    Get PDF
    Gedung perkantoran merupakan salah satu bangunan yang mengonsumsi energi listrik cukup tinggi. Pada umumnya sistem pencahayaan dan sistem pendingin ruangan adalah faktor penyebab dari kurang efisien dalam pemanfaatan energi listrik  pada gedung Kantor Pusat PT. Varia Usaha Beton. Berdasarkan Permen ESDM Republik Indonesia No. 13 Tahun 2012 mengenai penghematan pemakaian tenaga listrik, maka perlu dilakukan managemen energi listrik agar intensitas konsumsi energi listrik dapat termanagemen dengan baik dan bisa lebih efisien. Pada penelitian ini  dilakukan audit sistem pencahayaan dan sistem pendingin ruangan dan pada penelitian ini menggunakan metode audit energi dengan menghitung nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) untuk proses efisiensi energi listrik. Dari perhitungan audit energi awal didapat hasil nilai IKE pada gedung kantor pusat PT. Varia Usaha Beton sebesar 254,68 kWh/m2/tahun, nilai tersebut melebihi standar dari ASEAN-USAID sebesar  240 kWh/m2/tahun. Setelah dilakukan konservasi energi dengan cara mengganti lampu CFL ke LED pada sistem pencahayaan dan menggunakan AC inverter pada sistem pendingin ruangan didapat hasil nilai IKE setelah dilakukan konservasi yaitu sebesar 229,7 kWh/m2/tahun. Nilai tersebut tergolong efisien karena dibawah standar ASEAN-USAID

    Rancang Bangun Alat Penjernih Air Berbasis PLC

    Get PDF
    Air merupakan salah satu komponen lingkungan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bagi manusia air berperan dalam kegiatan pertanian, industri dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Perkembangan industri dan pemukiman yang dapat menyebabkan kelestarian air bersih terancam. Diperlukan pengelolaan air agar terjadi keseimbangan dalam kebutuhan manusia. Maka dari itu dibutuhkan alat untuk penjernih air. Pada penelitian ini alat penjernih air berbasis PLC digunakan untuk membantu mengurangi air keruh dan memanfaatkannya dalam kebutuhan sehari-hari. Sehingga dapat mengurangi efisiensi terhadap air bersih. Konsep alat ini memanfaatkan proses sirkulasi secara bertahap dan melewati berbagai proses untuk menghasilkan air bersih. Berawal dari air keruh (raw water) yang didorong menuju proses koagulasi, lalu di aduk dan di dorong oleh mixer sehingga air terdorong menuju proses sedimentasi. Di proses sedimentasi air perlahan naik dan menuju ke proses filtrasi. Dan hasil dari proses filtrasi ini yang nantinya akan di manfaatkaan sebagai air bersih. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pengujian tingkat kekeruhan pada air sumur, air kolam dan air sungai. Didapat tingkat kekeruhannya masing-masing sebesar 5 NTU, 8 NTU dan 10 NTU. Kata Kunci : Rancang Bangun, Penjernih air, PLC, Selenoid Valve, Sensor LDR

    Audit Kinerja Sistem Informasi Manajemen Pemeliharaan Unit Pembangkit Listrik Berbasis CobIT Domain

    Get PDF
    Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Pemeliharaan Unit Pembangkit merupakan salah satu tool pendukung untuk memaksimalkan sistem dokumen manajemen perencanaan pemeliharaan unit pembangkit dimana review-review pemeliharaan yang telah lalu dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan untuk perencanaan pemeliharaan selanjutnya. Dalam rentang waktu beberapa tahun, tentu saja dimungkinkan terjadi penyesuaian-penyesuaian seiring terus bertambahnya umur dari unit pembangkit listrik dan arus perkembangan teknologi informasi maupun perubahan kebijakan yang ada di PT PJB sebagai konsekuensi yang harus diterima. Dalam pembahasan ini pengukuran SI menggunakan acuan kerangka kerja CobIT dan hanya dibahas 1 domain dari 4 domain yang ada di CobIT, yaitu Monitor and Evaluate (ME). Kata Kunci—PT. PJB, CobIT, Monitor and Evaluate

    Peramalan Jangka Panjang Beban Listrik Sektor Rumah Tangga di Jawa Timur Menggunakan Metode Trend Proyeksi dan Regresi Linier

    Get PDF
    Kebutuhan energi listrik dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang berbanding lurus dengan terus bertambahnya jumlah masyarakat. Untuk memenuhi semua permintaan listrik masyarakat maka PT. PLN perlu melakukan pengembangan sistem kelistrikan. Melakukan peramalan kebutuhan listrik merupakan salah satu cara untuk mengetahui kebutuhan listrik masyarakan dimasa depan sehingga dapat diketahui apakah dengan pambangkit yang ada masih bisa memenuhi kebutuhan tersebut ataukah perlu adanya penambahan mebangkit.  Pada penelitian ini, dilakukan peramalan menggunakan dua metode yaitu Trend proyeksi dan Regresi Linier dengan membandingkan kedua metode tersebut untuk mendapatkan metode terbaik. Peramalan ini dilakukan untuk mengetahui keadaan jumlah pelanggan dan daya tersambung sektor rumah tangga di Provinsi Jawa Timur. Data yang digukanakan diperoleh dari RUPTL PLN JawaTimur 2020-2035 dan data kependudukan dari website BPS Jawa Timur. Ketepatan peramalan dievaluasi menggunakan MAPE. Hasil dari penelitian ini didapatkan untuk metode Trend Proyeksi MAPE sebesar 1.33% pada peramalan jumlah pelanggan dan 1.49% pada peramalan daya tersambung, sedangkan untuk metode Regresi Linier MAPE sebesar 0.717% pada peramalan jumlahpelanggan dan 0.739% pada peramalan daya tersambung. Kata kunci : jawa timur, peramalan, regresi linier, trend proyeks
    corecore